6 Langkah untuk Menghilangkan Rasa Grogi Berbicara didepan Umum
Banyak tokoh yang terkenal yang tercatat di buku sejarah dunia, bukan karena kekayaan atau jabatannya, melainkan karena kemampuan mereka dalam hal berbicara dan menginspirasi jutaan orang. Kemampuan inilah yang dinamakan dengan public speaking. Sebenarnya kemampuan public speaking bukan hanya sekedar berbicara tapi juga kemampuan menyimpulkan, improvisasi, menyampaikan pendapat, mengolah informasi dan menyampaikannya kembali.
Kemampuan seperti ini sangatlah penting dalam memajukan karir Anda, karena Anda mampu menjelaskan apa pendapat, keinginan ataupun saran secara jelas. Tapi untuk melakukannya tidaklah mudah, kebanyakan orang sering mengalami demam panggung atau grogi saat diminta untuk berbicara pada orang banyak. Kami memiliki beberapa tips bagus yang dapat membantu Anda mengurangi rasa takut itu. Jika Anda bisa menguasai ini, Anda akan tenang dan merasakan kesenangan saat berbicara didepan umum. Inilah tipsnya.
Kuasai materi
Banyak orang yang grogi ketika berbicara didepan umum karena mereka tidak mengusai materi, dengan mengusai materi anda akan jauh lebih siap dan percaya diri saat berbicara (anggap diri kita yang lebih pintar).
Berpikir Positif
Katakan pada diri Anda bahwa berbicara depan orang banyak itu mudah, buat pertanyaan apa ruginya kalau grogi? Apa nikmatnya bila Anda bisa mengusai panggung dan berbicara dengan lantang dan penuh semangat? Rasakan dan resapi perasaan ini, bantu dengan gerakan penuh semangat. Selalu katakan pada diri Anda, Anda pasti bisa melakukannya!
Pahami Audien Anda
Siapa yang ingin Anda ajak komunikasi? Orang tua, dewasa, remaja atau anak-anak. Biasanya orang yang merasa grogi karena mereka merasa berada “diluar” kelompok audien. Mereka tidak bisa masuk ke dalam dunia audien.
Buat mind maping
Petakan pikiran anda milikilah catatan kecil untuk membantu urutan persentasi. Peta pikiran akan sangat membantu agar tidak keluar dari jalur/ topik yang dibicarakan.
Buat cerita pembuka yang menarik dan ending yang tak terduga
Seperti halnya film berbicara ditentukan oleh menit pertama yang dahsyat yang akan membuat audience terpana dan penasaran menunggu lanjutannya. Menit pertama sangatlah menentukan, buatlah sebuah cerita, atau berceritalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan Anda, buatlah juga ending yang tak terduga lihatlah contoh Steve Jobs dan Ir. Soekarno saat berbicara dan persentasi.
Berlatih dan berlatih
Seorang pembicara hampir sama dengan penerbang (pilot). Makin tinggi jam terbangnya, makin mulus pula take off dan landing serta semakin pintar dalam menghadapi setiap krisis yang timbul. Demikian juga dengan seorang pembicara, makin sering ia latihan dan tampil, makin mahir ia berbicara, bertindak, dan bersikap.
Milikilah keyakinan yang benar bahwa persentasi atau berbicara didepan umum itu mudah bila tau caranya . Semua itu butuh proses dan latihan. Yang penting Anda memiliki keyakinan bahwa berbicara didepan umum itu mudah, gampang, karena Anda yang lebih tahu topic yang Anda bicarakan daripada mereka.
Kemampuan seperti ini sangatlah penting dalam memajukan karir Anda, karena Anda mampu menjelaskan apa pendapat, keinginan ataupun saran secara jelas. Tapi untuk melakukannya tidaklah mudah, kebanyakan orang sering mengalami demam panggung atau grogi saat diminta untuk berbicara pada orang banyak. Kami memiliki beberapa tips bagus yang dapat membantu Anda mengurangi rasa takut itu. Jika Anda bisa menguasai ini, Anda akan tenang dan merasakan kesenangan saat berbicara didepan umum. Inilah tipsnya.
Kuasai materi
Banyak orang yang grogi ketika berbicara didepan umum karena mereka tidak mengusai materi, dengan mengusai materi anda akan jauh lebih siap dan percaya diri saat berbicara (anggap diri kita yang lebih pintar).
Berpikir Positif
Katakan pada diri Anda bahwa berbicara depan orang banyak itu mudah, buat pertanyaan apa ruginya kalau grogi? Apa nikmatnya bila Anda bisa mengusai panggung dan berbicara dengan lantang dan penuh semangat? Rasakan dan resapi perasaan ini, bantu dengan gerakan penuh semangat. Selalu katakan pada diri Anda, Anda pasti bisa melakukannya!
Pahami Audien Anda
Siapa yang ingin Anda ajak komunikasi? Orang tua, dewasa, remaja atau anak-anak. Biasanya orang yang merasa grogi karena mereka merasa berada “diluar” kelompok audien. Mereka tidak bisa masuk ke dalam dunia audien.
Buat mind maping
Petakan pikiran anda milikilah catatan kecil untuk membantu urutan persentasi. Peta pikiran akan sangat membantu agar tidak keluar dari jalur/ topik yang dibicarakan.
Buat cerita pembuka yang menarik dan ending yang tak terduga
Seperti halnya film berbicara ditentukan oleh menit pertama yang dahsyat yang akan membuat audience terpana dan penasaran menunggu lanjutannya. Menit pertama sangatlah menentukan, buatlah sebuah cerita, atau berceritalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan Anda, buatlah juga ending yang tak terduga lihatlah contoh Steve Jobs dan Ir. Soekarno saat berbicara dan persentasi.
Berlatih dan berlatih
Seorang pembicara hampir sama dengan penerbang (pilot). Makin tinggi jam terbangnya, makin mulus pula take off dan landing serta semakin pintar dalam menghadapi setiap krisis yang timbul. Demikian juga dengan seorang pembicara, makin sering ia latihan dan tampil, makin mahir ia berbicara, bertindak, dan bersikap.
Milikilah keyakinan yang benar bahwa persentasi atau berbicara didepan umum itu mudah bila tau caranya . Semua itu butuh proses dan latihan. Yang penting Anda memiliki keyakinan bahwa berbicara didepan umum itu mudah, gampang, karena Anda yang lebih tahu topic yang Anda bicarakan daripada mereka.
Artikel 6 Langkah untuk Menghilangkan Rasa Grogi Berbicara didepan Umum ini Anda baca di webeson.blogspot.com
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa kasih komentar.
Terimakasih atas kunjungan Anda. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Silahkan baca Posting Meranik Lainnya di bawah ini dan jangan lupa berkunjung kembali
Terimakasih atas kunjungan Anda. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Silahkan baca Posting Meranik Lainnya di bawah ini dan jangan lupa berkunjung kembali